Rabu, 12 Juni 2013


TUGAS TULISAN
Hukum Industri
Hak Paten Nokia Terhadap HTC
Pendahuluan
          Didalam perkembangan dalam semua bidang memliki hak dalam mematenkan sebuah penemuan tersebut, agar penenmuan-penemuan itu tidak di ambil atau ditirukan opleh orang lain, maka dari itu dibutuhkan sebuah hak paten dalam sebuah penemuan.
Hak paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi merupakan ide dari inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi yang dapat berupa produk/proses atau penyempurnaan dan pengembangan dari produk/proses. Sedangkan inventor adalah orang baik secara sendiri maupun bersama dengan orang lain melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi. 
            Disini penulis mendapatkan hal menarik terhadap kasus hak paten yang terjadi terhadap kedua telepon seluler.
Landasan Teori
Pengertian hak paten telah diatur dalam Undang Undang No 14 Tahun 2001 tentang paten. Dalam undang-undang ini diatur mengenai syarat paten, jangka waktu berlakunya paten, hak dan kewajiban inventor sebagai penemu invensi, tata cara permohonan hak paten, pegumuman dan pemeriksaan substansif dll. Dengan adanya undang-undang ini maka diharapkan akan ada perlindungn terhadap kerya intelektual dari putra dan putri Indonesia. Yang menjadi obyek hak paten ialah temuan (invention) yang secara praktis dapat dipergunakan dalam bidang perindustrian. Itulah sebabnya Hak Paten termasuk dalam jenis hak milik perindustrian, yang membedakannya dengan Hak Cipta. Penemuan yang dapat diberikan hak paten hanyalah penemuan baru di bidang teknologi. Penemuan dimaksud, bisa berupa teknologi yang ada dalam produk tertentu maupun cara yang dipakai dalam proses menghasilkan produk tertentu. Sehingga hak paten bisa diberikan pada produk maupun teknologi proses produksi.
Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu penemuan tersebut merupakan penemuan baru. Yang kedua, penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis), maka tidak berhak atas paten. Yang ketiga, penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil dan penghapus menjadi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan.
SIFAT – SIFAT HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. Mempunyai Jangka Waktu Tertentu atau Terbatas
         Apabila telah habis masa perlindungannya ciptaan atau penemuan tersebut akan  menjadi milik umum, tetapi ada pula yang setelah habis masa perlindungannya dapat  diperpanjang lagi, misalnya hak merek.
2. Bersifat Eksklusif dan Mutlak
         HKI yang bersifat eksklusif dan mutlak ini maksudnya hak tersebut dapat dipertahankan terhadap siapapun. Pemilik hak dapat menuntut terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun. Pemilik atau pemegang HaKI mempunyai suatu hak monopoli, yaitu pemilik atau pemegang hak dapat mempergunakan haknya dengan melarang siapapun tanpa persetujuannya  untuk membuat ciptaan atau temuan ataupun menggunakannya.
JENIS – JENIS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. Hak Cipta (Copyrights)
2. Hak Kekayaan Industry
a. Paten (Patent)
b. Merek (Trademark)
c. Rahasia Dagang (Trade Secrets)
d. Desain Industri (Industrial Design)
e. Tata Letak Sirkuit Terpadu (Circuit Layout)
f. Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety)
PENGATURAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. Hak Cipta (Copyrights)
UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta 
2. Hak Paten (Patent)
UU No. 14 tahun 2001 tentang Paten
3. Hak Merek (Trademark)
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
4. Rahasia Dagang (Trade Secrets)
UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
5. Desain Industri (Industrial Design)
UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Circuit Layout)
UU No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 
7. Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety)
UU No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

Pembahasan
Nokia memenangkan gugatan hak paten yang diajukan ke perusahaan telepon seluler asal Taiwan, HTC pada tanggal 19 Maret 2013.
Dilansir dari Reuters (19/03), pengadilan Mannheim, Jerman, memutuskan memenangkan gugatan Nokia pada pelanggaran hak paten atas sistem penghematan daya baterai yang ditujukan ke HTC.
Kasus ini telah menjadi bagian perang global dalam perebutan hak paten antarperusahaan pembuat gadget baik smartphone ataupun tablet. Gugatan ini sendiri tercatat sebagai salah satu dari 22 kasus gugatan yang telah diajukan Nokia kepada HTC di pengadilan Jerman.
"Nokia senang dengan keputusan ini, yang menegaskan kualitas portofolio paten kami," pernyataan pihak Nokia yang dilansir dari Reuters (20/3). Portofolio paten itu sendiri terkait dengan teknologi yang digunakan Nokia untuk menghemat daya baterai ketika terhubung ke jaringan internet.
Keputusan pengadilan Jerman ini tentu saja merugikan pihak HTC. Meskipun demikian, HTC menyatakan bahwa bisnisnya di Jerman tidak akan terpengaruh oleh keputusan penyalahgunaan hak paten tersebut.
Selain itu, pihak HTC akan mengajukan banding atas keputusan Pengadilan tersebut. HTC tengah mengupayakan pencabutan putusan pengadilan Jerman tersebut melalui pengadilan Paten Jerman dan Pengadilan Paten Inggris.
Di pihak lain, Nokia juga menegaskan telah mendaftarkan gugatan hak paten teknologi penghematan daya baterai ini di pengadilan Inggris dan Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat. Sidang tersebut rencananya akan dilakukan dalam dua bulan mendatang.

Kesimpulan
            Pada kesempatan ini penulis memberika kesimpulan bahwa setiap produsen akan dalam mengeluarkan suatu produk diharapkan untuk memeriksa apakah produk yang akan dikeluarkan ada kemiripan dengan produk yang dikeluarkan oleh kompetitor.
            Hak paten ialah temuan (invention) yang secara praktis dapat dipergunakan dalam bidang perindustrian. Itulah sebabnya Hak Paten termasuk dalam jenis hak milik perindustrian, yang membedakannya dengan Hak Cipta.
           


Sumber:
Tekno.kompas.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar